Suatu kali di tahun 1964 saat Ganjang Malaysia di Istana Bogor. Saat itu pertarungan terbesar Indonesia sesungguhnya bukanlah soal negara boneka Malaysia, tapi soal ‘Politik Pasar’ yang hendak dibangun Bung Karno, Pasar yang berdaulat atas bangsa ini, Pasar yang memiliki kekuatan atas modal sendiri.
Saat itu politik pasar mendapatkan halangan dari kekuatan ekonomi Malaysia dan Singapura yang sudah disetting menjadi negara kapitalis yang membendung kekuatan kapital Indonesia. Bung Karno membahasakan Berdikari itu dengan gaya politik, padahal tujuannya adalah akumulasi modal untuk Republik. Bung Karno berkata :