Thursday, November 22, 2012

BK: Direksi BUMN Akui Ada Permintaan "Fee"

Ketua Badan Kehormatan DPR Muhammad Prakosa menyatakan, direksi badan usaha milik negara (BUMN) mengakui ada anggota DPR yang meminta "fee" terkait dengan pencairan penyertaan modal negara (PMN) kepada perusahaan BUMN. 

"Dari keterangan direksi BUMN, ada anggota DPR yang meminta `fee` satu persen hingga lima persen untuk pencairan PMN
," kata Muhammad Prakosa usai rapat dengan direksi dari tiga perusahaan BUMN di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Mobil Listrik Dahlan Iskan Siap Bertugas di KTT APEC



Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku semua jenis mobil listrik buatan Indonesia akan dipajang dan dipergunakan selama berlangsungnya KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 pada 7-9 Oktober 2013 di Nusa Dua Bali.

Dahlan menyebut, mobil listrik city car tunggangannya karya Dasep Ahmadi dan mobil listrik sejenis Ferrari karya Da
net Suryatama juga akan dipamerkan dan dipergunakan sebagai kendaraan operasional APEC.

Dahlan Dipidana Semua Pejabat Masuk Penjara


Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa hari yang lalu, Komisi VII menuding kebijakan Dahlan-lah penyebab inefisiensi PLN. Dahlan mengganti bahan bakas gas dengan BBM untuk menghidupkan PLTU. Dahlan memberikan klarifikasi atas tuduhan ini. Selain diklarifikasi Dahlan, Menteri ESDM dan BP Migas juga membela Dahlan. Pilihan BBM adalah terpaksa dan satu-satunya karena tidak ada pasokan gas.

Wednesday, November 21, 2012

Dahlan Iskan: Banjiri Cina Dengan Buah Tropis RI

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan berambisi menggempur pasar Cina dengan buah tropis Indonesia. 

"Pemikirannya berawal karena selama ini kita selalu dibanjiri buah dari Tiongkok. Nah, kenapa kita tidak manfaatkan sebaliknya? Keinginan Tiongkok akan buah tropis sangat besar," ujarnya di kantornya, Selasa, 20 November
 2012.

Itu sebabnya, ia berencana mulai mendorong penanaman buah manggis, mangga, dan durian dalam skala besar tahun depan. "Tapi fokus ke manggis dan durian dulu, karena Cina sangat menggemari manggis, dan secara budaya kurang menyukai mangga berkulit hijau karena dianggap mentah," katanya.

Dahlan Dari Dulu Memang Begitu

Sebagian orang masih memandang sinis berbagai terobosan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Mereka terkadang menganggap inisiatif, kreativitas, dan solusi yang ditawarkan Dahlan tak lebih dari sekedar pencitraan. Tapi, kini tersedia jawaban terhadap berbagai keraguan itu. 

"Ada yang menganggap Dahlan melakukan pencitaraan. Saya berani mengatakan itu tidak sama sek
ali. Apalagi, kalau kita membaca buku ini," kata mantan wartawan Majalah Tempo Linda Djalil dalam bedah buku Inilah Dahlan, Itulah Dahlan di ajang Indonesia Book Fair yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, kemarin (18/11).

Buka-bukaan Gas Di Komisi VII DPR

Rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR-RI ini memang berlangsung 10 jam. Tapi kelelahan itu berakhir dengan happy ending banyak sekali persoalan gas terungkap dan terselesaikan. Buka-bukaan antara BP Migas, BPH- Hilir Migas, Perusahaan Gas Negara, PLN dan anggota Komisi VII kem
arin itu membuahkan saling pengertian mengenai enam masalah gas yang ada berikut pemecahannya.

Gas sebesar 85.000 mmbtu dari Jambi Merang di Sumsel, misalnya, yang semula akan dialirkan ke Jawa tapi terhalang banyak hambatan, disepakati untuk PLN saja. PLN akan membangun pembangkit listrik di dekat lokasi itu sebesar 400 MW. Besar sekali. Sangat membantu untuk mengatasi kekurangan listrik di Sumsel dan Riau. PGN pun terhindar dari investasi kompresor yang mahal itu. Kesan politis bahwa lagi-lagi gas untuk Jawa juga terselesaikan.

Mati Listrik 10 Jam? Di Surabaya?

Rasanya tidak masuk akal. Apalagi, itu terjadi di akhir bulan Januari 2010 di saat semestinya tidak mungkin terjadi listrik mati begitu lamanya. Tapi, itulah kenyataannya. Tanggal 30 Januari 2010 kemarin, ada satu kawasan kecil di Surabaya (tepatnya di sebuah RT di Tenggilis Mejoyo, 
Surabaya) listrik mati sejak jam 15.00 dan baru hidup pada pukul 24.00.


Itu saya ketahui dari SMS yang masuk ke HP saya. Saat itu masih jam 17.00, berarti mati lampunya sudah dua jam. Saat itu saya lagi di ruang rapat kantor PLN pusat. Saya lagi membaca sebuah konsep perubahan pelayanan pelanggan PLN yang tentunya juga membahas soal mati lampu yang menjadi keluhan utama pelanggan. Menurut konsep tersebut penyebab utama kejadian mati lampu yang bersifat lokal seperti di Tenggilis tersebut umumnya akibat kerusakan trafo 200 kva (trafo untuk melayani sekitar 200 sampai 500 rumah).

Saturday, November 10, 2012

Dahlan Iskan: Saya Siap Dipenjara, Mati pun Siap

Menteri BUMN, Dahlan Iskan, ditanya soal reaksi keras DPR terkait laporannya yang menyebut ada anggota Dewan yang meminta jatah kepada perusahaan BUMN. Dahlan mengaku terserah saja karena hal tersebut merupakan sebuah risiko.

"Kalau pun masuk penjara saya siap, mati pun siap," tegasnya.

Namun, Dahlan tidak mau mengungkap nama enam oknum DPR yang diduga meminta jatah kepada BUMN. Dia menyampaikan nama keenamnya dalam amplop tertutup kepada Badan Kehormatan DPR.

Dahlan siapkan strategi baru lawan DPR







Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sudah menyerahkan nama-nama anggota DPR yang diduga terkait peristiwa pemerasan terhadap anak buahnya. Berangkat dari laporannya ke Badan Kehormatan, Dahlan yakin keterlibatan mereka bisa ditelusuri tanpa perlu menyertakan bukti penunjang.

Untuk kedua kalinya, Dahlan mempertanyakan keseriusan pemberantasan korupsi jika laporannya dianggap hanya angin lalu karena tidak disertai bukti.

"Kejadian sudah begitu jelas, kalau yang seperti itu belum dianggap sebagai bukti, saya bertanya-tanya komitmen tidak sih pemberantasan korupsi ini, kalau segitu tidak dianggap bukti tidak ada harapan," jelas Dahlan di kantornya, Kamis (8/11).

Friday, November 9, 2012

Dahlan Iskan Siap Mundur


Isu miring yang diembuskam pihak tertentu agar Menteri BUMN Dahlan Iskan mundur dari jabatan ditanggapi baik yang bersangkutan. Bahkan, Dahlan mengaku siap mundur jika memang permintaan itu dikabulkan Presiden.

"Oh...sangat siap. Saya jadi menteri juga bukan karena saya yang minta kok, terima kasih ya," ujar Dahlan di kantornya di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (8/11).

Dahlan membantah kalau usulan itu atas desakan pihak tertentu. Menurut mantan Direktur PLN masalah ini bukan desakan tapi lebih tepatnya usulan kepada Presiden. "Bukan desakan, tapi ada pihak yang mengusulkan kepada presiden, bahwa saya sebaiknya diberhentikan. Intinya seperti itu," jelas pria kelahiran Magetan, Jawa Timur.

Dahlan: Pecat Direksi BUMN Pemberi Upeti DPR


Menteri BUMN Dahlan Iskan akan memecat direksi BUMN yang terbukti memberi "upeti" kepada anggota DPR. Hal itu dilakukan demi profesionalisme kerja anak usaha BUMN.

"Saya akan pecat direksinya (kalau terbukti memberi upeti kepada anggota DPR)," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (8/11/2012).

Menurut Dahlan, ada sembilan nama anggota DPR yang diduga meminta jatah ke anak usaha BUMN. Nama-nama ini kini berada di tangan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR.

Surat Dahlan Iskan ke BK DPR Berisi Kronologi Pemerasan BUMN


Menteri BUMN Dahlan Iskan telah menyampaikan surat keterangan tambahan informasi pemeras BUMN ke Badan Kehormatan (BK) DPR. Apa isi surat itu?

Ketua BK DPR M Prakosa mengungkap sebagian isi surat itu. Prakosa menuturkan surat itu berisi satu peristiwa pemerasan BUMN yang melibatkan enam nama.

"Isinya adalah kronologi. Jadi satu peristiwa yang disampailan DI berdasarkan informasi dari salah satu direktur. Jadi tidak ada hal yang baru, hanya tambahan informasi," kata Prakosa kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/11/2012).

Dalam kronologi yang dipaparkan Dahlan dalam dua lembar surat itu, terdapat 6 nama yang terlibat pemerasan BUMN. Namun tak semua nama yang tercantum ikut memeras. Satu nama malah berusaha mencegah pemerasan.

Wednesday, October 24, 2012

Satu Pukulan Lino untuk 130 tahun



Inilah bukti bahwa birokrasi kita tidak jadi faktor penghambat. Kata-kata itu diucapkan dengan semangat oleh RJ Lino, Direktur Utama PT Indonesia Port Corporation, nama baru PT Pelindo II (Persero).

Nadanya seperti promosi. Juga seperti melawan arus besar yang hidup di masyarakat. Tapi Lino memberikan bukti.

Tidak Bayi Tergencet, Akuarium pun Jadi


Hari itu wartawan foto berbondong ke Stasiun Pasar Senen, Jakata. Semua wartawan (he he he, saya pun dulu begitu) sudah hafal ini: stasiun Senen adalah objek berita yang paling menarik di setiap menjelang lebaran.

Tidak usah menunggu perintah redaksi, wartawan pun tahu. Ke Senenlah cara terbaik untuk mendapat foto terbaik (baca: foto yang menyedihkan): antrean yang mengular, bayi yang terjepit di gendongan, orang tua yang tidur kelelahan di dekat toilet, anak kecil yang dinaikkan kereta lewat jendela, wanita yang kegencet pintu kereta, dan sejenisnya.

Wednesday, October 10, 2012

Kembalinya Guru Para Jenderal ke Medan Laga


Bagi yang penasaran mengapa SBY menunjuk T.B. Silalahi menjadi ketua Dewan Pengawas Partai Demokrat yang lagi di puncak kesulitannya, bacalah buku ini: TB SILALAHI (bercerita tentang pengalamannya). Jangankan mengurai benang kusut yang ruwet, Pak Harto yang begitu berkuasa pun berhasil TB (begitu dia akrab dipanggil) “tundukkan”.

Dalam buku yang ditulis dengan gaya bahasa yang sangat menarik, lancar, dan mengalir oleh wartawan senior Atmadji Sumarkidjo ini, berbagai kisah penundukan TB diceritakan: menundukkan Jenderal Rudini, Jenderal Edy Sudradjat, dan banyak jenderal lainnya yang sebenarnya adalah atasannya. TB juga berhasil menundukkan para analis perang, berbagai universitas, para tokoh agama, dan yang hebat TB juga berhasil menundukkan dirinya sendiri.

Revolusi Ekonomi Sepeda Motor


Begitu banyak keluhan terhadap membanjirnya sepeda motor. Tapi saya mencatatnya sebagai dewa penolong. Motor, bagi saya, adalah sarana transportasi yang memberikan kesempatan bagi rakyat kecil untuk mengejer ketertinggalannya. Sepeda motor adalah alat yang paling tepat untuk membawa golongan bawah memiliki kesempatan masuk menjadi golongan menengah.

Memang ada sarana lain yang juga memiliki peran yang sama: internet. Dengan internet (facebook, youtube, email, dst) tidak ada lagi perbedaan antara golongan bawah dan golongan atas. Dengan internet, kesempatan itu sama bagi golongan bawah yang kreatif bisa menembus barikade dan blokade system bisnis yang lama.

Kecelakaan Kereta Cepat yang Mendebarkan


Berita terjadinya tabrakan kereta cepat di Tiongkok Sabtu malam (23/7) waktu setempat, tentu mengejutkan saya. Apalagi kecelakaan yang menewaskan 35 orang dan melukai 200 orang lebih itu terjadi hanya satu minggu setelah saya mencoba menggunakan kereta cepat yang baru di sana saat bepergian dari Beijing ke Shanghai.

Lebih mengagetkan lagi, karena penyebab kecelakaan kali ini sama dengan penyebab terhentinya kereta cepat Beijing-Shanghai. Yakni sistem listriknya disambar petir. Dalam dua minggu pertama beroperasinya kereta peluru Beijing-Shanghai, terjadi tiga kali kereta tiba-tiba berhenti karena sistem listriknya tiba-tiba tidak berfungsi. Yakni setelah sistem itu disambar petir.

Monday, September 24, 2012

Cermati Empat Menteri dalam 100 Hari Pertama


Ketika dua gubernur ini diundang untuk berdebat di Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) pada Juni lalu, kami memang berharap salah satunya akan sangat baik kalau bisa menjadi menteri da­lam negeri: Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi dan Guber­nur Gorontalo Fadel Muhamad.

Dua-duanya gubernur yang sangat berprestasi, meski melakukan pen­dekatan yang berlawanan. Gamawan lebih cenderung sentralisasi, namun dengan aturan yang jelas dan mudah. Sedangkan Fadel berpihak pada otonomi daerah yang lebih penuh.

Perdebatan hari itu sangat menarik. Dua kutub yang berlawanan namun dengan tujuan sama: memajukan Indonesia. Dua-duanya sangat gamblang dalam memberikan alasan. Dan dua-duanya membuahkan hasil yang gemilang.

Sunday, September 16, 2012

Harta Utama yang Diserahkan secara Cuma-cuma


Ketika berada di tengah-tengah kesulitan yang berat, jangan sekali-kali melupakan kemampuan diri sendiri.

Itulah akibatnya kalau Pertemuan Puncak Media Sedunia dilakukan di Beijing. Inspirasi untuk keluar dari kesulitan pun segera muncul meski harus mengutip kata-kata Mao Zedong di atas. Filsafat Mao Zedong itu langsung masuk dalam salah satu rumusan pertemuan puncak mengingat sulitnya situasi yang dialami media sekarang. Khususnya media cetak yang dinilai sudah berada di ambang kiamat.

Dalam situasi yang sulit itu banyak media cetak yang hanya mengeluh, panik, dan bahkan menyerah pada nasib begitu saja. Banyak juga yang buru-buru beralih ke online dengan prinsip yang kelihatannya masuk akal: sama-sama akan mati, mengapa tidak “lari” sekarang saja. Seolah-olah satu-satunya kemampuan mereka hanyalah lari. Sampai-sampai mereka lupa mencoba jurus-jurus khusus sesuai kemampuan masing-masing.

Adik-Adik yang Membanggakan


Menyaksikan siaran langsung penyerangan yang dilakukan polisi terhadap rumah yang dihuni buron teroris kakap Noordin M Top di Desa Beji, Temanggung, Jumat sore sampai Sabtu siang kemarin, perasaan saya campur aduk: mula-mula tegang, lalu menjengkelkan, berkembang ke rasa bangga dan berakhir agak kecewa.

Mula-mula, Jumat sore, saya pindah-pindah saluran antara TV-One dan Metro TV. Agak malam saya terus-menerus melihat Metro TV. Terasa sekali dua stasiun TV ini bersaing dalam menyajikan peliputan terbaik. Dan Metro TV saya nilai menang tipis malam itu. Hanya sesekali saya mengecek ke saluran TV-One, terutama kalau di Metro TV lagi siaran iklan.

Wednesday, September 12, 2012

Susu Sapi Bukan untuk Manusia


Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

“Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Tuesday, September 4, 2012

Dari Sakit Hati ke Proklamasi Harga Diri


Sakit hati, ada kalanya sangat penting. Banyak orang sukses bermula karena sakit hati: kepada saudara, tetangga, teman, mantan pacar, mantan kongsi, atau kepada pesaing yang pernah mengalahkannya.

Sakit hati kadang juga menyangkut harga diri. Banyak orang sukses bukan karena ingin kaya, tapi karena tidak ingin harga dirinya diremehkan. Mereka ini golongan yang, setelah sukses, tidak kelihatan menikmati kekayaannya untuk kemewahan hidupnya.

Sakit hati juga biasa datang dari orang pandai yang merasa kepandaiannya tidak dimanfaatkan. Bisa juga datang dari orang yang merasa terjajah, yang kemudian ingin mengalahkan bekas penjajahnya.

Bisakah sakit hati dilakukan secara berjamaah? Oleh satu kelompok? Agar kelompok itu sukses secara bersama-sama? Bisakah sakit hati dilakukan secara nasional? Sehingga bangsa itu secara keseluruhan bisa sukses?

Setelah Hidup Diperpanjang Lima Tahun


HARI ini, Senin 6 Agustus 2012, genap lima tahun saya “hidup baru”. Allahu Akbar! Kalau teringat begitu parahnya kondisi badan saya lima tahun yang lalu, rasanya tidak terbayangkan saya masih bisa hidup hari ini. Allahu Akbar! Apalagi dengan kualitas hidup yang nyaris sempurna seperti sekarang ini. Allahu Akbar!

Sejak saya muntah darah tujuh tahun lalu, dan kemudian diketahui sepanjang saluran pencernaan saya sudah penuh dengan gelembung darah yang siap pecah (akan diikuti dengan muntah darah atau buang air darah), harapan hidup waktu itu hampir hilang.Harapan hidup itu lebih tipis lagi setelah diketahui bahwa limpa saya sudah membesar.

Monday, September 3, 2012

Membenahi “Petruk bermotor” untuk Merak


Ini kisah tentang seorang pemimpin baru. Pemimpin yang levelnya kelas menengah, sehingga bisa kena petir dari atas dan kena bara dari bawah.

Ini kisah seorang pemimpin kelas menengah yang dalam posisinya yang tanggung, harus melakukan pembenahan, perombakan, dan perbaikan. Ini kisah seseorang yang sebenarnya hanya manajer, tapi karena tindakannya jadilah dia seorang pemimpin. Kisah ini bermula dari krisis keadaan.

Tentu masih ingat keruwetan tiga bulan lalu. Keruwetan di pelabuhan penyeberangan Merak. Banyak kapal feri rusak. Dermaga tidak kunjung selesai diperbaiki. “Petruk” ada di mana-mana. Antrean mobil yang hendak  menyeberang ke Sumatera “mengular kobra”. Bahkan sampai ke jalan tol. Berkilo-kilo meter. Berhari-hari. Ruwet. Kisruh.

Banyak yang pesimistis keadaan bisa segera diurai. Padahal tidak lama lagi musim mudik Lebaran tiba. Alangkah amburadulnya mudik Lebaran itu nanti.

Bumper-bumper Besar di tengah Krisis Besar


Sambil mengikuti sidang kabinet yang membicarakan pertumbuhan ekonomi di Kementerian Perindustrian Jumat lalu, saya iseng-iseng mengingat di luar kepala proyek apa saja yang akan dikerjakan BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi itu.

Saya buat daftarnya di kertas. Ternyata banyak sekali.

Tahun ini saja 15 pabrik besar harus mulai dibangun. Ketika Presiden SBY menyebut dampak krisis ekonomi Eropa pada pertumbuhan ekonomi kita, saya pun punya tekad bulat: tidak boleh satu pun dari 15 proyek tersebut yang batal atau ditunda.

Krisis ekonomi yang kian berat memang mengerikan, tapi BUMN harus bisa jadi salah satu bumper bagi ekonomi Indonesia.

Mogok di Hari Pertama, 100 km/jam Hari-hari Berikutnya


”Mogok lagi ya Pak?” tanya seorang wartawan melalui SMS. Rupanya, sekitar pukul 17.00 itu twitter sudah ramai berkicau bahwa ujicoba hari kedua Mobil Listrik Ahmadi ini mogok lagi. Bukan main senangnya mereka yang berharap proyek mobil listrik ini gagal.

Maka untuk menambah kegembiraan itu, saya pun menjawab sekenanya: Mogoooooook! Hehehe!

Saat itu sebenarnya ujicoba belum dimulai. Jam-jam itu (Selasa, 17 Juli 2012) saya masih bersama wartawan di restoran di Depok, 2 km dari workshop milik Dasep Ahmadi. Ujicoba baru akan dimulai pukul 19.00. Memang, awalnya ujicoba dilakukan pukul 15.00. Yakni setelah saya kembali dari mengikuti Bapak Presiden SBY menghadiri HUT GP Ansor di Solo.

Abah Sorgum yang Mendorong Tepung Antiautis


Sejumlah ahli sorgum berkumpul di Kementerian Riset dan Teknologi. Saya dan Menristek Dr Gusti M Hatta ikut hadir. Mereka bukan saja yang ahli dalam hal keilmuan seperti Prof  Dr Sungkono dari Universitas Lampung (dan IPB), tapi juga para praktisi yang sudah mempraktikkan menanam sorgum di berbagai wilayah.

Kita memang punya problem yang kelihatannya sulit dipecahkan seumur hidup kita:  kita ini akan terus impor gandum besar-besaran setiap tahun. Sejak lebih 40 tahun lalu dan sampai entah berapa ratus tahun lagi.

Kebiasaan kita makan mie dan roti tidak akan bisa dibendung lagi. Berarti pemakaian gandum akan terus meningkat. Padahal kita tidak bisa menanam gandum di Indonesia. Tanah kita dan iklim kita tidak cocok untuk tanaman gandum.

Wednesday, August 29, 2012

Menghindari Perkawinan Inces di Padang Savana

Dari NT ke NTT. Itulah jadwal perjalanan Presiden SBY pekan lalu. Dari North Teritory (NT) di Australia ke NTT (Nusa Tenggara Timur) di belahan timur Indonesia. Wilayahnya berdekatan, kondisi alamnya mirip-mirip, dan keduanya menjadi andalan untuk produksi daging bagi negara masing-masing.

Bedanya, produksi ternak di NT berlebih untuk Australia, sedangkan produksi ternak NTT tidak cukup untuk Indonesia. Tahun lalu Indonesia harus mengimpor sapi sampai 350.000 ekor, kebanyakan dari NT.

Problem itulah yang menjadi fokus kunjungan Presiden SBY ke NT. Ini sangat serius karena bisa jadi impor ternak dari NT akan terus bertambah, yang ujung-ujungnya kelak Indonesia akan bergantung pada Australia. Apalagi, konsumsi daging kita akan terus membubung seiring dengan terus naiknya kelas menengah di Indonesia.

Mayat Itu Berjalan Lagi Bukan sebagai Kuntilanak

APA kabar PT Kertas Leces (Persero)? Yang sudah lebih dari dua tahun mati suri? Yang selama itu nasib karyawannya tidak menentu? Yang diyakini tidak akan bisa hidup lagi kalau tidak digerojok uang negara Rp 200 miliar?
Sejak dua minggu lalu pabrik kertas yang sangat besar yang berlokasi di selatan Probolinggo ini mulai siuman. Tanda-tanda kehidupan sudah mulai kelihatan. Suara mesin sudah kembali menderu.

Leces hidup lagi!

Bukan sebagai mayat berjalan, tapi sebagai pasien yang sudah bisa dipaksa berjalan.

Semula negara sudah setuju kembali menggerojokkan Rp 200 miliar ke Leces. Tapi, ketika saya diangkat menjadi menteri BUMN, rencana penggerojokan itu saya minta ditunda. Saya ingin melihat dulu apakah benar persoalan pokoknya pada modal. Apakah bukan pada manajemen. Ini harus saya pelajari dulu agar negara tidak mudah begitu saja menggerojokkan dana ratusan miliar rupiah.

Inisiatif Sendiri untuk Mencari Solusi

Tanpa diminta oleh Kementerian BUMN, para pimpinan tiga perusahaan ini berkumpul: Garuda Indonesia, Angkara Pura I, dan Angkasa Pura II. Mereka saling curhat, kemudian mencari jalan keluar. Tiga perusahaan BUMN tersebut memang saling terkait. Yang satu bisa menghambat kemajuan yang lain. Atau sebaliknya.

Garuda memang tidak mau berhenti berprestasi. Setelah April lalu mengalahkan Malaysian Airlines dan sebulan kemudian mengalahkan Thai Airways, kini Garuda juga sudah diklasifikasikan sebagai penerbangan bintang empat.

Tentu, Garuda ingin naik kelas ke bintang lima. Di Asia baru lima penerbangan yang tergolong bintang lima: Singapore Airlines, Qatar Airways, Cathay Pacific Hongkong, Asiana Korea Selatan, dan jangan kaget: Hainan Airlines, sebuah penerbangan Hainan, pulau yang akan dijagokan menjadi “Balinya” Tiongkok.

Menyerahkan PKBL Kepada Ahlinya

Bulan Puasa nanti saya ingin mengundang lembaga-lembaga masyarakat yang selama ini menangani penyaluran dana untuk pengusaha kecil dan mikro.

BUMN ingin mencari partner yang andal untuk menangani Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Lembaga itu haruslah bereputasi tinggi, punya pengalaman panjang, teruji, dan benar-benar telah dirasakan manfaatnya oleh pengusaha kecil dan mikro.

Lembaga itu juga harus punya kapasitas, sistem dan manajemen yang memadai untuk membina pengusaha kecil dan mikro dalam jumlah besar.

Tuesday, August 28, 2012

“Plok–plok–plok” di Istana Jogja

Belum pernah soal mobil listrik dibahas seserius ini. Serius pembahasannya, tinggi level yang membahasnya, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri inisiatornya. Bahkan beliau sendiri pula yang memimpin rapatnya.

Ini terjadi, Jumat sore (25/5) lalu di Istana Negara Jogjakarta. Lebih separo menteri anggota kabinet hadir. Semua rektor perguruan tinggi terkemuka diundang: UI, ITB, ITS, UNS, UGM, dan lain-lain. Para rektor itulah yang menyiapkan presentasi hasil kajiannya. Saya sendiri menghadirkan “Pendawa Putra Petir” yang kini sedang menyiapkan prototipe mobil listrik nasional.

Ribut-ribut Petral dan Prinsip C&C

Kadang timbul, kadang tenggelam, kadang timbul tenggelam. Begitulah isu korupsi di Pertamina. Dan itu sudah berlangsung puluhan tahun.

Belum ada yang mengamati: tiap musim apa mulai timbul dan mengapa (ada apa) tiba-tiba tenggelam begitu saja.

Lalu, sejak sekitar tiga bulan lalu isu ini timbul lagi. Belum tahu kapan akan tenggelam dan ke mana tenggelamnya. Sebenarnya menarik kalau bisa dirunut, mengapa isu ini kembali muncul.

Ada kejadian apa dan siapa yang pertama kali memunculkannya. Dari sini bisa diduga kapan isu ini akan tenggelam dan bagaimana tenggelamnya.

Iwak Peyek pun Tidak Menolong Tebu

Saya tertegun ketika berkunjung ke Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, hari Minggu pagi kemarin.  Terutama ketika melihat ada crane baru di situ.

“Baru beli crane ya?” sapa saya kepada Ir Putu Aria Wangsa, Kabag Instalasi yang mendampingi saya naik turun tangga di pabrik gula itu.

Crane pengangkat tebu ke  mesin penggilingan itu memang kelihatan masih baru. Catnya yang kuning mengkilap terasa kontras dengan mesin-mesin lain di sekitarnya yang sudah kelihatan karatan.

“Itu bukan baru Pak. Itu crane Ayu Azhari,” jawab Putu sambil terlihat menahan tawa.

Monday, August 27, 2012

Hari-hari “hamil tua” di pabrik gula

Hari-hari ini situasi pabrik gula kita seperti menghadapi istri yang lagi hamil tua. Musim giling sudah di depan mata. Pertaruhan sedang dibuat: apakah pabrik gula kita masih akan kembali melahirkan bayi yang cacat?

Tahun 2011 dari 52 pabrik gula milik BUMN tinggal 20 parik yang masih baik. Yang 32 dalam keadaan jelek dan jelek sekali. Ada pengamat yang bilang payahnya pabrik gula kita karena mesin-mesinnya yang sudah tua. Pengamat lain mengatakan kondisi payah itu karena manajemennya yang buruk. Ada juga yang bilang penyebabnya adalah tata tanam tebu yang kian sembarangan.

Juga karena harga gula kita yang terlalu murah sehingga petani tebu kurang terangsang untuk maju. Di masa lalu harga gula itu selalu tiga kali lipat lebih mahal dari harga beras. Sekarang harganya hampir sama: padahal menanam padi hanya perlu waktu tiga bulan, sedang menanam tebu memerlukan masa 16 bulan.

Mbah Surip lokal untuk Garuda

Akan ada hiruk pikuk lagi di BUMN beberapa hari mendatang. Di samping soal interpelasi, akan ada heboh soal penjualan saham Garuda dan susunan direksi baru perusahaan penerbangan itu. Akan ada juga heboh-heboh soal gula dan tebu. Lalu segera menyusul kehebohan soal direksi Telkom. Tentu itu belum semuanya. Kehebohan-kehebohan lain bisa saja akan terus menyusul.

Mengapa soal saham Garuda akan heboh? Ini boleh dikata merupakan heboh turunan. Sejak penjualan perdana saham Garuda ke publik setahun yang lalu memang sudah heboh: Rp750 per lembar saham dianggap terlalu mahal. Akibatnya, tiga perusahaan grup BUMN yang harus membeli 10 persen saham Garuda waktu itu langsung kelimpungan. Ini karena sesaat setelah IPO harga saham Garuda nyungsep menjadi hanya Rp570 per lembar. Bahkan pernah tinggal Rp395 per lembar!

Empat Putera Petir untuk Prof. Widjajono

Saya terkesan dengan logika berpikir Prof Widjajono Partowidagdo, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru saja meninggal dunia di pendakiannya ke Gunung Tambora Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (21/4), yakni: kurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM).

Kalau sudah tahu bahwa produksi minyak kita terus menurun, kemampuan kita membangun kilang juga terbatas dan pertambahan kendaraan tidak bisa dicegah, mengapa kita terus mempertahankan pemakaian BBM?

Benang Kusut KBI yang Sudah Kelihatan Ujungnya

Ada satu BUMN yang sebenarnya penting tapi bernama PT KBI: Kliring Berjangka Indonesia.

Bukan karena namanya itu yang salah tapi memang sejak mendapatkan izin operasional sebagai lembaga kliring berjangka lebih 10 tahun lalu, belum bisa menjalankan fungsinya.

Tugasnya sebenarnya mulia tapi memang berkelok-kelok jalannya. Misinya jelas, tapi kabur dalam pelaksanaannya.

KBI seharusnya mengurus “integritas perdagangan berjangka, pasar fisik komoditas, dan integritas informasi sistem resi gudang” tapi sampai hari ini baru 1 persen pelaksanaannya.

Pilihan baru: Live TV subsidi atau e-BBM

Meski DPR sudah memberikan izin dengan ketentuan tertentu untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah tidak akan begitu saja menaikkannya.

Demikian juga, meski DPR sudah menaikkan plafon subsidi BBM dari Rp123 triliun ke Rp137 triliun, kami masih terus berdebar apakah nilai tersebut cukup untuk pengadaan BBM bersubsidi sampai akhir Desember 2012.

Jangan-jangan pertengkaran antara Presiden Obama dan Iran terus meningkat, sehingga harga minyak mentah dunia terus membumbung. Akibatnya angka subsidi yang sudah sebesar “gajah bengkak” itu masih belum cukup.

Saturday, August 25, 2012

Monorel Rp 60 Triliun Hanya Operasi Dua Hari Setahun

Monorel di Makkah
Transportasi haji di Makkah mulai musim haji tahun depan akan berubah total. Kerajaan Arab Saudi sedang menyiapkan moda transportasi massal yang sangat efisien dan ramah lingkungan, sehingga perjalanan ke Arafah saat puncak haji lebih nyaman.

Laporan Anas Sadaruwan dari Makkah dan Dahlan Iskan dari Surabaya

Perjalanan suci nan kolosal dari Makkah ke Arafah (via Mina dan Muzdalifah) secara tradisional yang terjadi kemarin adalah yang terakhir. Tahun depan caranya sudah berubah sama sekali: pakai monorel. Tidak ada lagi barisan bus yang menyemut, yang hanya bisa nggeremet dengan kecepatan 5 km/jam, bahkan lebih sering berhenti sama sekali. Kalau mau, masih bisa berjalan kaki untuk jarak sejauh 20 kilometer itu.

Ikut Tarawih Dengan Madzhab Hambali

Masjid Niu Jie
Sudah tiga kali saya lebaran idul fitri di Tiongkok, tapi baru sekali ini merasakan salat tarawih di sana. Dua hari berturut-turut saya ke masjid Niu Jie, masjid terbesar di Beijing. Awal bulan puasa ini saya memang harus ke Tiongkok untuk cek kesehatan. Yakni tepat setelah tiga tahun saya menjalani transplantasi hati di Tianjin. Sudah sembilan bulan saya tidak cek kesehatan lantaran banyaknya urusan di PLN. Setelah selesai cek kesehatan, saya memang ke Beijing untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai perusahaan besar yang ada kaitannya dengan PLN. Sebagai Dirut PLN saya berkepentingan untuk mendesak mereka agar proyek-proyek 10.000 MW itu cepat selesai. Saat di Beijing inilah saya ingin berbuka puasa di masjid Niu Jie. Sudah beberapa kali saya ke masjid ini tapi baru kali ini tepat di bulan puasa. Saya memang ingin berbuka puasa dan salat tarawih di masjid ini.Berbuka puasa di masjid Niu Jie dilakukan di halaman masjid. Sambil menunggu – berbuka, mereka ngobrol sambil berdiri di halaman. Saya bisa ngobrol lebih asyik karena salah satu pengurus masjid itu pensiunan PLN-nya Tiongkok. Dia ahli turbin. Dia juga banyak tahu soal politik karena termasuk pengurus partai komunis setempat.

Perjalanan Mengenang Tragedi Karbala

Sunni lebaran Minggu, Syiah keesokan harinya. Di Irak, tidak ada gejolak atas perbedaan itu. Pemerintah tidak terlibat. Masing-masing golongan mengumumkan hari rayanya sendiri.

Hari itu saya salat Ied di Masjid Syekh Abdul Qadir Jailani. Letaknya di tengah kota Baghdad. Tidak sampai 15 menit naik mobil dari hotel Isthar (dahulu Hotel Sheraton), tempat saya menginap. Hotel ini terletak di samping taman yang patung Saddam Husseinnya dirobohkan itu.

Nama Syekh Abdul Qadir Jailani sangat terkenal di Indonesia. Dialah tokoh utama tarikat/tasawuf Naqsyabandiyah, khususnya aliran Qadiriyah. Sejak saya kecil, nama ini sudah saya hafal. Doa-doa yang diucapkan ayah saya, selalu menyebut nama itu di bagian akhirnya.

Kerinduan dengan Luka di Kaki

Aqsa - “Dari Indonesia,” jawab saya.
“Muslim?” Tanya tentara Israel bersenjata itu.
“Yes,” jawab saya.

Kami pun bisa dengan mudah melewati gerbang tua dengan tembok yang tebal dan kokoh itu. Gerbang yang dijaga tentara Israel bersenjata. Inilah gerbang masuk ke kawasan yang luasnya sekitar 10 lapangan sepakbola. Yang di dalamnya terdapat taman dan pepohonan.

Di tengah taman itu terdapat masjid besar berkubah kuning. Itulah Masjid Kubah Batu. Tidak jauh dari situ terlihat satu masjid besar lagi: itulah Masjid Al Aqsa.

Tembok yang mengelilingi kawasan ini terlihat tinggi, tebal dan terkesan sangat kuno. Dari luar, tembok ini tidak terlihat karena tertutup perkampungan yang padat, yang sampai menempel ke tembok.