Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak hentinya menggaungkan jika pembangunan Indonesia tidak kalah dari negara lain. Dahlan mengaku bahwa Indonesia mempunyai modal yang lebih dari cukup untuk menjadi negara maju.
Di depan mahasiswa Universitas Islam Bandung, Dahlan Iskan menjelaskan bahwa beberapa negara maju dengan caranya masing-masing. Di antaranya adalah Taiwan yang maju berkat membangun perekonomian skala kecil yaitu melalui Unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Di sisi lain, Korea Selatan maju berkat konglomerasi yang berperan besar dalam kemajuan ekonomi. Sementara itu, Singapura melesat akibat perusahaan-perusahaan milik negara.
"Nah, Indonesia punya tiga-tiganya. Sehingga untuk bangkit sudah sangat cukup potensinya. Tinggal kita saja untuk memanfaatkan seluruh potensi keunggulan yang kita miliki," ujar Dahlan.
Dahlan menyatakan Indonesia juga mampu membuat perusahaan besar se-Tanah Air bahkan dunia. Setidaknya terdapat empat perusahaan di Indonesia yang menurutnya menjadi yang terbesar jika dilihat dari skala lokal maupun internasional.
1. PT Pabrik Gula Glenmore
Pabrik yang berlokasi di Jawa Timur menelan biaya pembangunan sekitar Rp 1,5 triliun. Proyek yang merupakan gabungan tiga PTPN ini diperkirakan selesai dalam 22 bulan ke depan.
Menurut Dahlan, pabrik terbesar di Indonesia ini, nantinya akan memproduksi produk utamanya yakni gula putih premium dan produk turunan seperti bio ethanol, bio fertilizer, dan pakan ternak. Pabrik ini akan dibangun dengan kapasitas pengolahan 6 ribu ton tebu per harinya dan akan ditingkatkan menjadi 8 ribu ton per hari pada akhirnya.
Pada awal produksi diharapkan perusahaan bisa memperoleh rendemen sebanyak 9 persen sehingga produksi gula putih premium bisa mencapai 9 ribu ton.
2. PT Petikemas Indonesia
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan akan mempersiapkan direksi dan komisaris terbaik untuk pimpin PT Petikemas Indonesia. Pembentukan perusahaan ini, Dahlan mengatakan perusahaan ini akan jadi perusahaan peti kemas terbesar nomor lima di dunia.
"Kalau PT itu terbentuk dalam dua minggu ini. Ini akan jadi terminal peti kemas terbesar nomor lima di dunia," ucap Dahlan dalam diskusi di Wisma Indonesia, Jakarta.
PT Petikemas Indonesia adalah holding perusahaan terminal kontainer di Indonesia, yang nantinya semua terminal kontainer bernaung dalam perusahaan tersebut.
Untuk direksi PT Petikemas Indonesia nantinya akan diisi oleh direksi Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV. "Seluruh direktur Pelindo jadi komisaris. Direksi kita ambil yang paling baik," tutup Dahlan.
PT Petikemas Indonesia ini nantinya akan bekerjasama dengan pelabuhan-pelabuhan peti kemas di Indonesia seperti di Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar. Pelindo akan memiliki saham terbesar dari perusahaan tersebut.
3. Bank Syariah Indonesia
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sedang memikirkan untuk membuat bank syariah di mana BUMN menjadi leadernya. Cara ini menurut Dahlan bisa saja dengan mengkonversi bank saat ini seperti BTN dan BRI.
Dahlan mengatakan, pasar syariah di Indonesia sangat menjanjikan. Dan juga saat ini Indonesia bisa menjadi negara yang mempunyai bank syariah terbesar di dunia.
"Pasar syariah terus pesat, sudah saatnya bank syariah bukan dari negara lain lagi, waktunya Indonesia," jelasnya.
Dahlan menjanjikan, dalam waktu tiga bulan ke depan akan mencari kesimpulan bagaimana cara membuat bank syariah besar ini. Apakah nanti dengan menyatukan anak usaha bank BUMN yang syariah ataupun mengkonvert perbankan BUMN saat ini menjadi bank syariah.
4. PT Semen Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melebur tiga perusahaan semen. Akhir tahun lalu sesuai rencana kerja sudah terbentuk holding semen yang diberi nama Semen Indonesia. Semen Indonesia ini membawahi 3 perusahaan semen yakni semen Gresik, Semen Tonasa dan Semen Padang.
Dahlan juga menjelaskan nantinya di bawah Semen Indonesia juga akan ada Semen Rembang. Produksi Semen Rembang saat ini mencapai 2 hingga 3 juta ton per tahun.
Menurutnya, holding semen ini merupakan langkah strategis di tengah krisis saat ini dan di sisi lain sejalan dengan upaya pemerintah menggenjot laju pertumbuhan ekonomi nasional. PT Semen Indonesia memiliki kemampuan dan kapasitas yang besar. Menurut Dahlan, manajemen Semen Indonesia sudah terbukti sangat andal. Manajemen yang berada di bawah CEO Dwi Soetjipto terbukti telah menjadikannya perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara.
PT Semen Indonesia sudah mengalahkan raja Asia Tenggara, Siam Semen Thailand, dan semua pabrik semen di 10 negara lainnya. Tersedianya semen yang cukup sangat membantu pertumbuhan ekonomi. (*)
Di depan mahasiswa Universitas Islam Bandung, Dahlan Iskan menjelaskan bahwa beberapa negara maju dengan caranya masing-masing. Di antaranya adalah Taiwan yang maju berkat membangun perekonomian skala kecil yaitu melalui Unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Di sisi lain, Korea Selatan maju berkat konglomerasi yang berperan besar dalam kemajuan ekonomi. Sementara itu, Singapura melesat akibat perusahaan-perusahaan milik negara.
"Nah, Indonesia punya tiga-tiganya. Sehingga untuk bangkit sudah sangat cukup potensinya. Tinggal kita saja untuk memanfaatkan seluruh potensi keunggulan yang kita miliki," ujar Dahlan.
Dahlan menyatakan Indonesia juga mampu membuat perusahaan besar se-Tanah Air bahkan dunia. Setidaknya terdapat empat perusahaan di Indonesia yang menurutnya menjadi yang terbesar jika dilihat dari skala lokal maupun internasional.
1. PT Pabrik Gula Glenmore
Pabrik yang berlokasi di Jawa Timur menelan biaya pembangunan sekitar Rp 1,5 triliun. Proyek yang merupakan gabungan tiga PTPN ini diperkirakan selesai dalam 22 bulan ke depan.
Menurut Dahlan, pabrik terbesar di Indonesia ini, nantinya akan memproduksi produk utamanya yakni gula putih premium dan produk turunan seperti bio ethanol, bio fertilizer, dan pakan ternak. Pabrik ini akan dibangun dengan kapasitas pengolahan 6 ribu ton tebu per harinya dan akan ditingkatkan menjadi 8 ribu ton per hari pada akhirnya.
Pada awal produksi diharapkan perusahaan bisa memperoleh rendemen sebanyak 9 persen sehingga produksi gula putih premium bisa mencapai 9 ribu ton.
2. PT Petikemas Indonesia
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan akan mempersiapkan direksi dan komisaris terbaik untuk pimpin PT Petikemas Indonesia. Pembentukan perusahaan ini, Dahlan mengatakan perusahaan ini akan jadi perusahaan peti kemas terbesar nomor lima di dunia.
"Kalau PT itu terbentuk dalam dua minggu ini. Ini akan jadi terminal peti kemas terbesar nomor lima di dunia," ucap Dahlan dalam diskusi di Wisma Indonesia, Jakarta.
PT Petikemas Indonesia adalah holding perusahaan terminal kontainer di Indonesia, yang nantinya semua terminal kontainer bernaung dalam perusahaan tersebut.
Untuk direksi PT Petikemas Indonesia nantinya akan diisi oleh direksi Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV. "Seluruh direktur Pelindo jadi komisaris. Direksi kita ambil yang paling baik," tutup Dahlan.
PT Petikemas Indonesia ini nantinya akan bekerjasama dengan pelabuhan-pelabuhan peti kemas di Indonesia seperti di Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar. Pelindo akan memiliki saham terbesar dari perusahaan tersebut.
3. Bank Syariah Indonesia
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sedang memikirkan untuk membuat bank syariah di mana BUMN menjadi leadernya. Cara ini menurut Dahlan bisa saja dengan mengkonversi bank saat ini seperti BTN dan BRI.
Dahlan mengatakan, pasar syariah di Indonesia sangat menjanjikan. Dan juga saat ini Indonesia bisa menjadi negara yang mempunyai bank syariah terbesar di dunia.
"Pasar syariah terus pesat, sudah saatnya bank syariah bukan dari negara lain lagi, waktunya Indonesia," jelasnya.
Dahlan menjanjikan, dalam waktu tiga bulan ke depan akan mencari kesimpulan bagaimana cara membuat bank syariah besar ini. Apakah nanti dengan menyatukan anak usaha bank BUMN yang syariah ataupun mengkonvert perbankan BUMN saat ini menjadi bank syariah.
4. PT Semen Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melebur tiga perusahaan semen. Akhir tahun lalu sesuai rencana kerja sudah terbentuk holding semen yang diberi nama Semen Indonesia. Semen Indonesia ini membawahi 3 perusahaan semen yakni semen Gresik, Semen Tonasa dan Semen Padang.
Dahlan juga menjelaskan nantinya di bawah Semen Indonesia juga akan ada Semen Rembang. Produksi Semen Rembang saat ini mencapai 2 hingga 3 juta ton per tahun.
Menurutnya, holding semen ini merupakan langkah strategis di tengah krisis saat ini dan di sisi lain sejalan dengan upaya pemerintah menggenjot laju pertumbuhan ekonomi nasional. PT Semen Indonesia memiliki kemampuan dan kapasitas yang besar. Menurut Dahlan, manajemen Semen Indonesia sudah terbukti sangat andal. Manajemen yang berada di bawah CEO Dwi Soetjipto terbukti telah menjadikannya perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara.
PT Semen Indonesia sudah mengalahkan raja Asia Tenggara, Siam Semen Thailand, dan semua pabrik semen di 10 negara lainnya. Tersedianya semen yang cukup sangat membantu pertumbuhan ekonomi. (*)
No comments:
Post a Comment