Merasa menjadi orang beruntung, itulah yang dirasakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan ketika mengunjungi makam Syekh Burhanuddin di Kenagarian Ulakan, Padangpariaman, Selasa (23/7). Betapa tidak. Sebagai pengikut Tarekat Syattariyah, Dahlan sudah lama memendam keinginan bisa berziarah ke makam ulama besar tarekat itu.
Meski sedang menjalani ibadah puasa, wajahDahlan Iskan terlihat tetap segar. Dia ramah menyapa setiap orang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, ketika baru mendarat di bandara terbesar di Ranah Minang itu.
Mengenakan kemeja putih bertulisan “Demi Indonesia” dan sepatu kets hitam dengan celana dasar, rombongan langsung naik mobil Toyota Alphard bernomor polisi RI 42 meninggalkan BIM menuju Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin, Kampung Baru, Pariaman guna meresmikan “bedah lapau”. Tak biasanya, rombongan menteri ini tanpa dikawal aparat kepolisian layaknya seorang pejabat tinggi negara.
Di luar protokoler, Dahlan Iskan berhenti sejenak di Kenagarian Ulakan, Padangpariman. “Dulu saya pernah mendengar nama Syekh Burhanuddin dari ayah. Saya berharap suatu saat nanti bisa berziarah ke makam beliau. Hari ini, keinginan saya itu terkabulkan. Jadi, saya merasa beruntung sekali hari ini (kemarin, red),” ujar anak ketiga dari empat bersaudara tersebut kepada wartawan, Selasa (23/7).
Suasana sekitar makam tidak begitu ramai. Hanya dipenuhi puluhan pedagang makanan ringan. Ketika turun dari mobil, pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 tersebut, langsung bergegas menuju makam. Senyumnya ramah menyapa setiap pedagang di kiri kanan jalan menuju makam.
Hampir setengah jam, mantan CEO Jawa Pos Group ini bersimpuh di samping makam mendoakan arwah ulama besar di Indonesia tersebut. Saat itu, Dahlan mengajak para pengikut dari murid Syeikh Abdur Rauf bin Ali al-Fansuri dari Aceh di seantaro Nusantara, bisa mengikuti jejak langkah Syekh Burhanuddin dalam menegakkan panji-panji agama Allah SWT.
Hadir pada kesempatan itu, anggota DPR RI Refrizal, COO Riau Pos Group Divisi Regional Padang, Sutan Zaili Asril. Usai berdoa, Dahlan Iskan berdialog dengan masyarakat sekitar makam. Dahlan menuturkan, keinginannya berziarah ke makam Syekh Burhanuddin muncul ketika menyimak ayah dan kakeknya setiap kali berdoa menyebut nama Syekh Burhanuddin. Sejak itulah, nama ulama besar itu melekat di benaknya.
Dia lantas berniat suatu saat nanti bisa berziarah ke makam Syekh Burhanuddin. Dia mengakui semua keluargannya penganut Tarekat Syattariyah.
Penjaga makam, Samsul, 32, mengaku terkejut atas kedatangan Dahlan Iskan karena tanpa pemberitahuan.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke gedung Islamic Centre Pariaman. (zul/rdo)
Sumber; http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=46018
Meski sedang menjalani ibadah puasa, wajahDahlan Iskan terlihat tetap segar. Dia ramah menyapa setiap orang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, ketika baru mendarat di bandara terbesar di Ranah Minang itu.
Mengenakan kemeja putih bertulisan “Demi Indonesia” dan sepatu kets hitam dengan celana dasar, rombongan langsung naik mobil Toyota Alphard bernomor polisi RI 42 meninggalkan BIM menuju Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin, Kampung Baru, Pariaman guna meresmikan “bedah lapau”. Tak biasanya, rombongan menteri ini tanpa dikawal aparat kepolisian layaknya seorang pejabat tinggi negara.
Di luar protokoler, Dahlan Iskan berhenti sejenak di Kenagarian Ulakan, Padangpariman. “Dulu saya pernah mendengar nama Syekh Burhanuddin dari ayah. Saya berharap suatu saat nanti bisa berziarah ke makam beliau. Hari ini, keinginan saya itu terkabulkan. Jadi, saya merasa beruntung sekali hari ini (kemarin, red),” ujar anak ketiga dari empat bersaudara tersebut kepada wartawan, Selasa (23/7).
Suasana sekitar makam tidak begitu ramai. Hanya dipenuhi puluhan pedagang makanan ringan. Ketika turun dari mobil, pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 tersebut, langsung bergegas menuju makam. Senyumnya ramah menyapa setiap pedagang di kiri kanan jalan menuju makam.
Hampir setengah jam, mantan CEO Jawa Pos Group ini bersimpuh di samping makam mendoakan arwah ulama besar di Indonesia tersebut. Saat itu, Dahlan mengajak para pengikut dari murid Syeikh Abdur Rauf bin Ali al-Fansuri dari Aceh di seantaro Nusantara, bisa mengikuti jejak langkah Syekh Burhanuddin dalam menegakkan panji-panji agama Allah SWT.
Hadir pada kesempatan itu, anggota DPR RI Refrizal, COO Riau Pos Group Divisi Regional Padang, Sutan Zaili Asril. Usai berdoa, Dahlan Iskan berdialog dengan masyarakat sekitar makam. Dahlan menuturkan, keinginannya berziarah ke makam Syekh Burhanuddin muncul ketika menyimak ayah dan kakeknya setiap kali berdoa menyebut nama Syekh Burhanuddin. Sejak itulah, nama ulama besar itu melekat di benaknya.
Dia lantas berniat suatu saat nanti bisa berziarah ke makam Syekh Burhanuddin. Dia mengakui semua keluargannya penganut Tarekat Syattariyah.
Penjaga makam, Samsul, 32, mengaku terkejut atas kedatangan Dahlan Iskan karena tanpa pemberitahuan.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke gedung Islamic Centre Pariaman. (zul/rdo)
Sumber; http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=46018
No comments:
Post a Comment