Jakarta - Para pimpinan DPR-RI telah meminta Presiden SBY untuk menghadirkan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk rapat di DPR karena dianggap sulit dipanggil rapat. Apa tanggapan Dahlan?
Mantan Direktur Utama PLN ini menanggapi santai soal rencana pimpinan DPR tersebut. Bahkan Dahlan tak mempersoalkan saat dirinya disebut buronan oleh anggota DPR.
"Ya nggak apa-apa. Saya di Komisi VI selalu hadir. Hari Senin nanti saya hadir di Komisi VI," kata Dahlan usai rapat kabinet di kantor presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (4/4/2013).
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, Ketua Komisi IX DPR telah menyampaikan surat kepada pimpinan DPR soal tidak datangnya Dahlan Iskan untuk rapat. Namun tidak dijelaskan soal topik rapat yang rencananya akan dibawa oleh Komisi IX dengan Dahlan.
"Ketua Komisi IX menyampaikan surat kepada pimpinan dewan perihal masalah tidak datangnya Menteri BUMN ke Komisi IX, maka pimpinan dewan memutuskan untuk meminta presiden untuk menghadirkan secara paksa Menteri BUMN ke DPR. Hal ini sesuai dengan mekanisme UU, maka mekanisme pemanggilan melalui presiden ini harus ditempuh," tutur Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Dikatakan Pramono, keputusan pimpinan DPR untuk meminta Presiden SBY memanggil Dahlan rapat di DPR karena tak hanya Komisi IX yang komplain terhadap Dahlan. Menurut Pramono, Dahlan juga sering tidak hadir dalam panggilan rapat Komisi VI dan Komisi VII DPR.
Untuk di Komisi VII, memang Dahlan pernah diperkarakan soal temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait inefisiensi PLN Rp 37,8 triliun di 2009/2010.
"Tentunya presiden sebagai penanggung jawab, menteri ini kan pembantu presiden, sehingga presiden harus bisa menghadirkan. Surat akan dikirim ke presiden hari ini, ini masalah prosedur kelembagaan," kata Pramono.
No comments:
Post a Comment