Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan tiga perusahaan milik negara PT Wijaya Karya (Wika), PT Timah, dan PT Semen Indonesia sudah memperoleh izin operasional di Myanmar sehingga perusahaan itu siap melanjutkan ekspansi bisnis di negara itu.
"Tiga BUMN itu sudah siap beroperasi di Myanmar," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa.
Menurut Dahlan, tiga perusahaan tersebut merupakan bagian dari 15 BUMN yang sedang berupaya melakukan ekspansi Myanmar.
Untuk tahap awal, perusahaan tersebut sudah membuka kantor perwakilan di Myanmar.
Ia menjelaskan, Wika mendapat izin menjadi konsultan jasa konstruksi, mendirikan pabrik beton tiang pancang.
"Wika sudah memiliki lokasi pabrik yang bermitra dengan perusahaan lokal Myanmar," ujarnya.
Sementara itu, PT Timah mendapat konsesi pertambangan, sedangkan PT Semen Indonesia akan mendirikan pabrik baru semen dengan kapasitas 1 juta ton per tahun.
Dahlan menambahkan, ekspansi BUMN ke Myanmar sejalan dengan program pemerintah untuk meningkat kemampuan atau daya saing perusahaan di tingkat internasional.
Myanmar saat ini sudah jauh berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, tercermin dari peningkatan ekonomi masyarakatnya.
"Kesimpulan saya, Birma akan menjadi negara demokrasi yang tidak terguncang terlalu keras, tapi kondisinya sudah soft landing," ujar Dahlan.
Selain Wika, Timah, dan Semen Indonesia, sejumlah BUMN lainnya yang juga bersiap masuk Myanmar meliputi PT PLN, PT Timah, PT Garuda Maintenance Facilities (GMF), PT Bukit Asam, Perum Bulog, PT Bank BNI, PT Pupuk Indonesia dan PT Telekomunikasi Indonesia.
No comments:
Post a Comment