Ingin mengikuti jejak dari Menteri BUMN Dahlan Iskan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berencana merancang program pengembangan ternak kelinci di tahun ini.
Tahap awal, rencananya akan dikembangkan 5.000 ekor kelinci di sekitar Pabrik Gula (PG) milik BUMN gula ini di Jawa Barat, yakni PG Jati Tujuh dan PG Subang.
Direktur utama RNI Ismed Hasan Putro menuturkan, pengembangan ternak kelinci ini nantinya diperuntukkan sebagai program pemberdayaan pekerja kontrak atau pekerta paruh waktu pabrik dan masyarakat di sekitar lokasi pabrik.
"RNI akan mengembangkan 5.000 kelinci tahap petama, kita masih menunggu bibitnya," tuturnya kepada detikFinance, seperti dikutip, Senin (28/1/2013).
Nantinya, pengembangan tahap awal ini akan dimulai pada pertengahan 2013 setelah dilakukan perubahan rencana kerja anggaran perseroan (RKAP).
Pengembangan peternakan kelinci ini juga merupakan bentuk partisipasi mendukung Kementerian Pertanian yang mulai melirik pengembangan ternak kelinci sebagai solusi mengatasi tingginya harga daging sapi.
"Di Pabrik Subang 2.000 ekor, pabrik Jati Tujuh 3.000 ekor. Eksekusi kalau bisa tahun ini, sebelum bulan Juli," pungkasnya.
Tahap awal, rencananya akan dikembangkan 5.000 ekor kelinci di sekitar Pabrik Gula (PG) milik BUMN gula ini di Jawa Barat, yakni PG Jati Tujuh dan PG Subang.
Direktur utama RNI Ismed Hasan Putro menuturkan, pengembangan ternak kelinci ini nantinya diperuntukkan sebagai program pemberdayaan pekerja kontrak atau pekerta paruh waktu pabrik dan masyarakat di sekitar lokasi pabrik.
"RNI akan mengembangkan 5.000 kelinci tahap petama, kita masih menunggu bibitnya," tuturnya kepada detikFinance, seperti dikutip, Senin (28/1/2013).
Nantinya, pengembangan tahap awal ini akan dimulai pada pertengahan 2013 setelah dilakukan perubahan rencana kerja anggaran perseroan (RKAP).
Pengembangan peternakan kelinci ini juga merupakan bentuk partisipasi mendukung Kementerian Pertanian yang mulai melirik pengembangan ternak kelinci sebagai solusi mengatasi tingginya harga daging sapi.
"Di Pabrik Subang 2.000 ekor, pabrik Jati Tujuh 3.000 ekor. Eksekusi kalau bisa tahun ini, sebelum bulan Juli," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment