Perusahaan BUMN, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melalui anak usahanya Rajawali Nusindo tengah mengembangkan bisnis ritelnya Waroeng Rajawali. Setidaknya hingga akhir tahun ini ditargetkan ada 250 Waroeng Rajawali tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengaku tidak takut bersaing dengan banyaknya ritel yang berkembang di Indonesia saat ini. Semisal 7-Eleven, Alfamart, Indomart maupun Circle K.
Dia meyakini masyarakat punya pilihan selera dalam berbelanja dan itu yang akan menentukan ritel yang dipilih. "Kita tidak takut, di Bali saja kita berhadapan dengan Alfamart, Indomart, Circle K, kami hidup mereka hidup," ucap Ismed di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, Ismed bahkan menantang ritel lainnya untuk bersaing secara sehat dan tidak membatas-batasi perkembangan bisnis perusahaan pelat merah tersebut. Melalui Waroeng Rajawali, Ismed berambisi menstabilkan harga daging, gula dan bahan pangan lainnya.
"Tidak usah manuver pencegahan ruang gerak BUMN. Tidak akan efektif. Ini punya negara, prasarana kita akan menjadi stabilisasi harga gula, minyak goreng, beras, daging nantinya. Kami wajibkan untuk daging. Pemerintah menyiapkan harga kebutuhan yang terjangkau dan nyaman," katanya.
Untuk bisa bersaing, Ismed mengaku tidak mempunyai strategi macam-macam selain promosi. Meski begitu dia sangat optimis jualannya bakal tetap laku.
"Tidak perlu risau, laba usaha kita ini untuk kepentingan pajak dan dividen negara. Kita bayar. Tidak perlu risau karena laba kami diberikan kepada negara dan kami menghidupkan UKM," ucapnya.
[noe]
Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengaku tidak takut bersaing dengan banyaknya ritel yang berkembang di Indonesia saat ini. Semisal 7-Eleven, Alfamart, Indomart maupun Circle K.
Dia meyakini masyarakat punya pilihan selera dalam berbelanja dan itu yang akan menentukan ritel yang dipilih. "Kita tidak takut, di Bali saja kita berhadapan dengan Alfamart, Indomart, Circle K, kami hidup mereka hidup," ucap Ismed di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, Ismed bahkan menantang ritel lainnya untuk bersaing secara sehat dan tidak membatas-batasi perkembangan bisnis perusahaan pelat merah tersebut. Melalui Waroeng Rajawali, Ismed berambisi menstabilkan harga daging, gula dan bahan pangan lainnya.
"Tidak usah manuver pencegahan ruang gerak BUMN. Tidak akan efektif. Ini punya negara, prasarana kita akan menjadi stabilisasi harga gula, minyak goreng, beras, daging nantinya. Kami wajibkan untuk daging. Pemerintah menyiapkan harga kebutuhan yang terjangkau dan nyaman," katanya.
Untuk bisa bersaing, Ismed mengaku tidak mempunyai strategi macam-macam selain promosi. Meski begitu dia sangat optimis jualannya bakal tetap laku.
"Tidak perlu risau, laba usaha kita ini untuk kepentingan pajak dan dividen negara. Kita bayar. Tidak perlu risau karena laba kami diberikan kepada negara dan kami menghidupkan UKM," ucapnya.
[noe]
No comments:
Post a Comment