Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta petani mengubah pola tanam untuk meminimalisir ancaman hama tikus.
Selama ini, petani masih menerapkan metode tanam tidak serentak. Cara ini tidak menguntungkan karena akan memicu penyebaran populasi tikus.
"BUMN akan berusaha maksimal untuk membantu mengatasi hama tikus. Tapi saya minta petani juga mendukung dengan menerapkan sistem tanam serentak," kata Dahlan dalam acara BUMN Peduli Penyelamatan Hasil Panen di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, Minggu (28/7).
Pada kesempatan itu, Dahlan turun langsung ke area persawahan Bulak Welkel untuk menggropyok tikus bersama sekitar 1.000 petani. Setelahnya diadakan sarasehan dengan didampingi pakar hama tikus Prof Darmaji.
Di sela acara, Dahlan menuturkan keterlibatannya dalam kegiatan ini berawal dari pesan singkat yang masuk ke ponselnya. Pesan itu ternyata dikirimkan seorang petani asal Godean bernama Suroyo.
Di hadapan ribuan orang, Dahlan membacakan isi pesan pendek (SMS) yang berbunyi "Bos, mbok Sleman ojo dibantu pupuk wae tapi dibantu nangani hama tikus. Gi lo do ora panen. Menawi kepareng nyuwun nomer hp bapak menteri pertanian."
Usai membaca SMS yang dinilai sopan tapi agak "nyeleneh" itu, dia kemudian membalasanya untuk menanyakan lokasi desa yang terserang hama tikus.
Setelah beberapa kali saling berbalas SMS, Dahlan langsung menginstruksikan Brigade Hama yang ada di bawah Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk membantu memecahkan persoalan itu. Hanya berselang dua minggu, kegiatan ini lalu digelar di lokasi desa yang dimaksud dalam sms. (suaramerdeka.com)
Selama ini, petani masih menerapkan metode tanam tidak serentak. Cara ini tidak menguntungkan karena akan memicu penyebaran populasi tikus.
"BUMN akan berusaha maksimal untuk membantu mengatasi hama tikus. Tapi saya minta petani juga mendukung dengan menerapkan sistem tanam serentak," kata Dahlan dalam acara BUMN Peduli Penyelamatan Hasil Panen di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, Minggu (28/7).
Pada kesempatan itu, Dahlan turun langsung ke area persawahan Bulak Welkel untuk menggropyok tikus bersama sekitar 1.000 petani. Setelahnya diadakan sarasehan dengan didampingi pakar hama tikus Prof Darmaji.
Di sela acara, Dahlan menuturkan keterlibatannya dalam kegiatan ini berawal dari pesan singkat yang masuk ke ponselnya. Pesan itu ternyata dikirimkan seorang petani asal Godean bernama Suroyo.
Di hadapan ribuan orang, Dahlan membacakan isi pesan pendek (SMS) yang berbunyi "Bos, mbok Sleman ojo dibantu pupuk wae tapi dibantu nangani hama tikus. Gi lo do ora panen. Menawi kepareng nyuwun nomer hp bapak menteri pertanian."
Usai membaca SMS yang dinilai sopan tapi agak "nyeleneh" itu, dia kemudian membalasanya untuk menanyakan lokasi desa yang terserang hama tikus.
Setelah beberapa kali saling berbalas SMS, Dahlan langsung menginstruksikan Brigade Hama yang ada di bawah Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk membantu memecahkan persoalan itu. Hanya berselang dua minggu, kegiatan ini lalu digelar di lokasi desa yang dimaksud dalam sms. (suaramerdeka.com)
No comments:
Post a Comment