Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan hari ini, Minggu (25/8), meninjau proyek pembangunan terminal 2 Bandara Juanda, Surabaya. Melihat perkembangan pembangunannya, Dahlan optimis terminal 2 akan selesai pada akhir tahun ini.
Lokasi terminal 2 Bandara Juanda ini berada di seberang terminal yang ada sekarang. Untuk mencapainya harus memutar atau dengan menyeberangi landasan. Terminal 2 ini nantinya akan digunakan untuk operasional maskapai Garuda Indonesia dan penerbangan internasional.
"Garuda sama penerbangan internasional saja di terminal 2 ini nantinya. Sekarang sudah 80 persen akhir tahun selesai," kata Dahlan saat ditemui di Bandara Juanda, Surabaya.
Menurut Dahlan, terminal 2 Bandara Juanda jauh lebih bagus dibandingkan dengan terminal 1 yang sudah beroperasi saat ini. Meski jauh lebih bagus, namun biaya pembangunan terminal 2 jauh lebih murah dari terminal sebelumnya.
"Tidak sampe Rp 1,5 triliun, sekitar Rp 1,2 triliun saja. Ini jauh lebih bagus. Tapi bandara lama menghabiskan Rp 4,5 triliun. Itu karena zaman jahiliyah," kata Dahlan singkat.
Proyek ini dipegang oleh Waskita Karya. Setelah pembangunan terminal 2 ini selesai, kapasitas Bandara Juanda ini akan mencapai 6,5 juta penumpang per tahun.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) membeberkan rencana pengembangan Bandara Juanda, Surabaya, supaya menjadi bandara terbaik di Asia Tenggara. Bandara di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu saat ini masuk jajaran bandara terbaik level ASEAN untuk kategori penumpang di bawah 20 juta penumpang per tahun.
Sekretaris Perusahaan AP I Farid Indra Nugraha menjelaskan, dalam pembangunan dan pelayanan bandara Juanda pihaknya melakukan kerjasama strategic partnership dengan bandara terbaik dunia yaitu pengelola Bandara Incheon, Korea Selatan. Hal ini yang diyakini membuat layanan Bandara Juanda menjadi lebih baik.
"Juanda surabaya terbaik di Asia Tenggara penumpang di bawah 20 juta per tahun. Changi itu di atas 20 juta. Kita bekerjasama dengan bandara terbaik di dunia, Incheon," ucap Farid ketika bincang-bincang dengan wartawan di Nam Hotel, Jakarta.
Di masa mendatang, perusahaan pelat merah ini juga akan menggandeng GVK India yaitu perusahaan swasta yang mengelola bandara di Mumbai, India. GVK akan diajak dalam pembangunan bandara Kulon Progo di Yogyakarta.
"Pemiliknya GVK berencana ikut pengembangan di Kulonprogo. Incheon sementara kita kerjasama partnership konsultasi pengembangan komersil dan pelayanan service," jelasnya.
Selain itu, pembangunan Bandara Ngurah Rai Bali juga bekerjasama dengan Incheon dalam sistem pengoperasian dan komersialisasi. Konsep pengembangan bandara di Bali ini nantinya juga akan dibawa dalam pembangunan Bandara Sepinggan, Balikpapan. Semua rencana pengembangan bandara perusahaan pelat merah itu diupayakan mengikuti cerita sukses pengembangan Juanda Surabaya.
"Surabaya paling bagus karena kita kembangkan dengan Incheon. Strategic partnership yang kita lakukan," kata Farid.
No comments:
Post a Comment